Minggu, 01 Desember 2019

Menjelajah Pulau Belitong (Tanjung Pandan) Bag. 2

30 November 2019

Bangun pagi-pagi banget karena kami semua harus sampai di bandara sebelum rombongan landing. Jam 6.30 kami sudah berangkat dari hotel, sarapan seadanya, ngebut ke bandara lewat jalan yang gak mungkin kami lewatin kalo malem hari, yaitu lewat perkebunan kelapa sawit. Kalo pagi banyak cahaya matahari aja perkebunan kelihatan lebih gelap, apalagi kalo malem. Sepanjang melewati perkebunan sepi banget, sampe bisa ngebut, tapi pemandangannya bagus banget, sayang gak ada fotonya.
Jam 7 tepat kami sampai di bandara (karena kebut-kebutan), sesuai rencana, dan pesawat dari Jakarta juga baru landing. Tapi ternyata rombongan gak keluar-keluar, masih riweuh di dalem. Sekitar jam 8 atau 8.30 rombongan sudah masuk bis dan menuju tempat sarapan, yaitu Mie khas Belitung.
Mienya memakai mie kuning, kemudian disiram dengan kuah udang sehingga rasanya agak manis. Diberi topping udang dan kerupuk melinjo.
Setelah sarapan, bus rombongan langsung menuju Pantai Tanjung Kelayang untuk memulai jadwal Island Hopping. Di Belitong ini banyak pulau-pulau kecil disekitarnya yang jaraknya dekat-dekat, jadi kami bisa menjelajah pulau demi pulau dengan menggunakan kapal. Di Pantai Tanjung Kelayang ini tempat awal untuk naik kapalnya. Setelah ganti baju (untuk yang siap snorkling), kemudian bikin beberapa video menggunakan drone, pembagian life jacket, mulai deh satu-satu naik kapal.
Pulau yang pertama kalo gak salah namanya Pulau Batu Berlayar, karena ada batu besar yang berada di atas batu lainnya sehingga tampak melayang kalo dari jauh. Tapi gak bisa untuk turun di pulau itu karena banyak karang disekitarnya, jadi cuma bisa foto-foto dari jauh.
 
Lanjut ke Pulau Lengkuas, kalo di oleh-oleh khas Belitong ada gambar mercusuar di gantungan kunci atau magnet kulkas itu ya disini tempatnya. Pulau yang ada mercusuar dan bebatuan besar yang cakeup buat foto-foto.
 
Disini kita dipersilahkan istirahat dulu, bisa jajan-jajan es kelapa muda dulu, buang air kecil sebelum snorkling, ataupun foto-foto dulu. 
 
Anak-anak mah gak ada yang tahan kalo liat air, langsung aja pengen nyemplung, main air, akhirnya basah sebadan-badan.
 
Agak lama kami disini, karena memang lagi rame banget pengunjungnya. Jadi biar bagus ngambil gambar pake dronenya, memang sengaja nunggu agak sepi dulu. Setelah selesai ngambil video, baru deh lanjut snorkling dan masih di sekitar Pantai Lengkuas.
 
Si bocah happy banget sok ikutan snorkling dong.. Mabeb aja gak berani karena gak bisa berenang.
Setelah puas Snorkling, lanjut ke Pulau Kepayang untuk makan siang yang menunya seafood semua. Lagi-lagi gak ada fotonya karena mungkin lagi pada laper abis snorkling, jadi fokus sama makanan semua hehe.
Dari Pulau Kepayang, lanjut lagi ke Pulau Kelayang untuk menikmati sunset dan main air lagi.
 
Yang terakhir kembali ke Pantai Tanjung Kelayang untuk main speedboat dan lanjut bilas.
Tapi bocah satu ini gak mau bilas dong, masih asyik main pasir sampe tu pantai sepi banget gak ada orang selain kita. Rombongan udah pada bilas dan naik bis, ni bocah masih aja ngamuk kalo diajak bilas. Sampai terpaksa diangkat untuk bilas karena sudah hampir gelap dan harus menuju kota untuk makan malam.
 
Makan malam si bocah kecapean dan masih tidur pulas, alhasil beli makan di hotel setelah dia bangun.

 

1 Desember 2019

 
Seharusnya hari ini jadwalnya ke Wibit Sport Park, salah satu floating waterpark yang ada di Indonesia. Tapi setelah sampai sana ternyata tutup karena faktor cuaca, karena emang sekarang musim hujan jadi anginnya kencang.
Lanjutlah kami ke Pantai Tanjung Tinggi, tempat shooting film Laskar Pelangi yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata. Terkenal di adegan para murid laskar pelangi lari-larian di pinggir pantai diantara bebatuan besar ini.
 
Sebenarnya disini dipersilahkan untuk main air lagi, ada kayak dan ban besar dengan berbagai bentuk, tapi ternyata orang-orang sudah males untuk basah-basahan lagi. Jadi lebih memilih santai-santai di pinggir pantai sambil jajan durian dan es kelapa muda.
 
Mungkin karena dari awal berangkat sudah molor banget, dari yang seharusnya di jadwal check-out hotel jam 9, malah baru keluar hotel jam 11. Jadi kayak bener-bener dikejar waktu, setelah dari Pantai Tanjung Tinggi ke tempat oleh-oleh sebentar (karena semalam sebenarnya beberapa orang sudah beli oleh-oleh), yang seharusnya ke Danau Kaolin alhasil harus di skip, di cancel. Ke Kopi Kongdjie khas Belitung juga lari-larian, bahkan kopinya di take-away di minum dalam bis karena kami ngejar check-in pesawat, karena bawaan rombongan banyak banget dan beranak pinak, jadi bakal butuh waktu untuk check-in dengan bagasi. Untungnya karena bandara kecil, jadi kami masih bisa check-in walaupun sudah mepet banget waktunya (kurang dari 1 jam sebelum take-off). Dari check-in, lari-larian, gak pake duduk dulu gate ke pesawat sudah dibuka, langsung masuk ke pesawat, gak lama udah take-off.
Yah, semoga bisa ke Belitong lagi dengan jadwal yang lebih rapih dan bisa menjelajah ke tempat yang lain. Masih susah move-on kalo inget indahnya Pulau Belitong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengalaman Melahirkan Anak Kedua dengan Metode ERACS

 Beberapa hari sebelum lahiran, ada video viral seorang artis yang mengaku 2 jam setelah melahirkan secara C-section sudah bisa duduk, 4 jam...