Sabtu, 13 Oktober 2018

Lunch at Pepper Lunch

Hari minggu, jalan-jalan ke mall deket rumah sekalian cari makan siang. Abis muter-muter gak jelas di MAG karena emang gak niat belanja dan gak niat cari barang tertentu akhirnya langsung cari makan aja. Sambil nungguin Pabeb yang tiba-tiba milih-milih topi, Mabeb iseng-iseng nyari voucher makan di Toped karena banyak potongan dari harga aslinya. Dan belilah voucher makan di Pepper Lunch yang kira-kira nominalnya bisa buat makan berdua, udah vouchernya dapet potongan harga, dapet cashback pulak hahaha gak mau rugi pokoknya.
Pepper Lunch (ペッパーランチ Peppā-ranchi) adalah franchise resto steak dari Jepang yang menghadirkan pengalaman memasak Do It Yourself (DIY), alias memasak makanan sendiri menurut selera masing-masing. Pengalaman kuliner unik di Pepper Lunch ini diwujudkan dengan penyajian makanan di atas hot plate bersuhu 260 derajat celcius dan bertahan panasnya kira-kira selama 20 menit. Disediakan beberapa saus dan bumbu untuk berkreasi rasa, walaupun sebelum diberi bumbu pun makanannya sudah dijamin enak sama Pepper Lunch dengan formula khususnya. Jadi gak usah khawatir gak enak walaupun katanya masak sendiri.
Menu favorit disini Beef Pepper Rice. Karena kami emang belum makan dari pagi, jadi milihnya yang ada nasinya semua, maklum lah ya orang Indonesia kalo belum makan nasi ya belum dibilang makan 😜. Ini Beef Pepper Rice yang di upsize alias dibanyakin nasinya hahaha. Sebenernya nasinya udah banyak dan menurut beberapa orang udah cukup mengenyangkan, tapi lagi laper ya ciin mohon maklum kalo agak rakus.
Setelah pesanan datang sebaiknya segera di aduk agar matang merata, terutama dagingnya yang memang disajikan masih mentah. Karena tingkat kematangan dagingnya ya tergantung selera customer sendiri, pengen rear, medium, atau welldone saat dimasak di hotplate. Panasnya akan berangsur-angsur turun walaupun agak lama, sekitar 20 menit makanan bakal tetep hangat. Hati-hati ya sama hot plate nya, terutama yang punya anak kecil. Walaupun sudah dikasih pelindung kertas di sekelilingnya kan tetep aja panasnya 260 derajat.
Penampakan setelah diaduk, jadi kelihatan kalo nasinya banyak banget hahaha
Disediakan bumbu khusus yaitu Honey Brown Sauce khas Pepper Lunch, ada kecap asin, garam dan lada hitam. Jadi cara makan di Pepper Lunch ini diaduk aja tuh di hot plate nasi/pastanya sama bahan-bahan yang lain beserta saus atau bumbu yang tersedia sesuai selera kita masing-masing. Buat yang suka manis tinggal dikasih saus madu, yang suka gurih dikasih kecap asin, kurang asin ada garam, untuk sensasi pedas bisa kasih lada hitam. Kalo kata bojo sih saus madunya enak banget bisa nambah selera makan.
Bojo pesennya Chicken & Mushroom Curry Rice karena dia lagi demen-demennya makan Kari Jepang. Kalo yang ini Chicken Katsunya udah matang, jadi yang perlu diaduk cuma nasi dan saus karinya.
Minumnya kami pesen Milo dan tambahan Mashed Potato buat Ipo. Sebenernya Pepper Lunch juga menawarkan nasi tanpa lada buat yang gak doyan pedes atau anak-anak lho, tapi kalo menurut aku ladanya gak begitu bikin pedes dan justru itu yang bikin enak walaupun belum dicampur bumbu yang lain. Oiya, minumnya bisa refill lho.. tapi yang ada refillnya lemon tea sama Ocha aja. Jadi setelah Milo abis, kita refill pake lemon tea.
Pepper Lunch juga menyediakan steak, pasta, curry rice, dan yang pasti pepper rice. Mungkin lain kali nyobain yang lain terutama pastanya, pas gak kelaperan banget hehehe.
 (source: http://pepperlunch.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengalaman Melahirkan Anak Kedua dengan Metode ERACS

 Beberapa hari sebelum lahiran, ada video viral seorang artis yang mengaku 2 jam setelah melahirkan secara C-section sudah bisa duduk, 4 jam...