Minggu, 01 Februari 2015

EDIS Family Goes To Bromo

Hari Minggu, gak ada ngaji, gak ada acara lainnya, waktunya maen.. Terbesitlah ide untuk ke Gunung Bromo, destinasi wisata yang lagi hits. Sayangnya papa ada acara ke Sidoarjo, jadi kita berangkat sendiri berempat naik motor.
Menurut direktori wisata, jalur ke Taman Nasional Bromo Tengger dari Malang adalah Malang - Tumpang - Gubungklakah - Ngadas - Jemplang - Gunung Bromo. (begitulah kira-kira namanya, karena sebenernya gak tau nama daerahnya, pokoknya ngikutin petunjuk arah). Rute ini kita ambil karena memang lebih dekat dengan rumah. Melewati jalan pedesaan yang permai (?) berkelok-kelok (?) tapi sejuk dan rindang (apasih?). Mama sempat minta turun cuma buat foto di terasiring warga.
Setelah foto itu diambil, jalanan terus menanjak. Sampai dipertigaan ke penanjakan Gunung Semeru, jalanan mulai turun untuk yang ke arah bukit teletubbies. Dari pertigaan itu sudah terlihat pemandangan yang cantik. Menuju ke arah bukit teletubbies jalannya cukup ekstrim, sangat terjal, masih tanah dan bebatuan, ditambah sekarang musim hujan yang bikin tanah jadi lembek dan becek. Dari pertigaan itu sampe yang dibonceng harus turun dulu karena jalan gak memungkinkan dilewati motor berdua, harus pelan-pelan dan hati-hati betul.
Tapi kemudian kita disuguhi pemandangan bukit teletubbies yang cuma bisa kita nilai dengan ucapan, "Subhanalloh.." berulang-ulang. 

Jalanan turun terus sampai bertemu gurun pasir. Melewati gurun pasir pun harus extra hati-hati karena bisa-bisa kepleset karena ban motor bisa masuk sampai 5cm kedalam pasir. Memang seharusnya kesini pakai motor trail atau mobil jeep kalo mau aman.
Di parkiran pun Mama sudah minta di foto ( -_-)" Dari parkiran ini jalan menanjak untuk sampai ke tangga Gunung Bromo. Kemiringannya cukup signifikan (?) yang jelas bisa bikin ngos-ngosan pake banget. Sebenernya kalian bisa nyewa kuda untuk naik sampai di bawah tangga penanjakan Gunung Bromo, tapi masa' kalah sama ibu-ibu yang umurnya hampir 60 taun ini..hahah Yup, Mama kekeuh pengen naik dengan kakinya sendiri.
Uyi, Obe sudah naik duluan.
Istirahat syekk.. tarik napas dulu di tengah perjalanan.
Lanjut lagi..
Ngedeprok lagi.. dan akhirnya sampe.
Masih ada ratusan anak tangga lagi yang harus di daki.. SEMANGAT!!!
Berusaha selalu dibelakang Mama, biar tau kalo Mama kecapean. Hitungan 1-20 anak tangga Mama istirahat dan tarik nafas.
Sampe diatas kawah Gunung Bromo langsung ngedeprok lagi.. mmm ngedeprok semua lebih tepatnya.
Aroma sulfur dari kawah Gunung Bromo ini menyengat banget, maklum karena masih aktif.
Cuma foto-foto sebentar, kemudian buru-buru turun karena gak kuat sama aromanya, dan awan mendung juga sudah mulai menghampiri.



Turunnya agak enteng, tapi tetep aja kudu ati-ati karena kaki harus ngerem biar gak meluncur turun terus aja.


Ntahlah ini apa, yang jelas ada di pinggir-pinggir tanjakan menuju ke arah tangga Bromo.


Memang maunya cepet pulang biar gak kehujanan, tapi ngelihat indahnya bukit teletubbies dan hamparan ilalang yang bagus banget, gak afdol kan kalo gak turun dulu.


Buat lokasi prewed bagus banget nih


Melewati bukit teletubbies yang hijau dan menyegarkan mata lagi

Sebelum kepertigaan, lagi-lagi harus ada yang turun dan jalan, walaupun jalan menanjak.

Walaupun penuh perjuangan, terbayar dengan pengalaman dan pemandangan alam ciptaan Alloh SWT yang indah yang sudah kita lihat. Subhanalloh..
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ ۗ وَإِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ ۖ فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ
Artinya: “Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.” - QS:Al-Hijr | Ayat: 85

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengalaman Melahirkan Anak Kedua dengan Metode ERACS

 Beberapa hari sebelum lahiran, ada video viral seorang artis yang mengaku 2 jam setelah melahirkan secara C-section sudah bisa duduk, 4 jam...