Bertemu dengan kenyataan lagi..
Berusaha menghindar selama ini..
Namun masalah yang memang ada tidak dapat ditutupi lagi.
Semua terkuak begitu saja..
Menghancurkan semua harapan..

Menyakitkan..

saat tau kita akan sulit bersama..
Bukannya tidak mungkin, tapi kemungkinan untuk bersama seperti harapan kosong..
Menghancurkan khayalan indah untuk bersamamu..
Sesak kurasa..
Begitu pedih..
Karena kenyataan terungkap saat rasa indah ini sudah tumbuh..

Pergolakan batin kurasa..
"Tinggalkan saja dia! Akhiri hubungan ini! Melepasnya sekarang atau nanti, akhir kisah kita sudah pasti"

"Jangan tinggalkan dia! Dia sudah jadi bagian hidupmu! Mungkin saja akhir kisah kita bisa berubah"

Antara putus asa dan rasa sayang..

Melanjutkan hubungan dengan 'ketidakpastian', menantinya sampai batas waktu dan berharap takdir mengasihani kami..
Dengan resiko akhir kisah yang sudah bisa ditebak dan bahkan justru akan lebih menyakitkan..
Atau mengakhiri hubungan ini secepatnya, karena cepat atau lambat semua akan berakhir dan harus melepasnya.
Namun rasa sayang benar-benar tak ingin melepas dia pergi..
Orang-orang terdekat pun memberi semangat untuk terus menjalaninya saja..

Terbentur kenyataan lagi..
Mungkin ini yang terakhir kali..
Aku sudah menyerah dengan hidup ini..
Tak ingin menangis lagi..
Ku serahkan saja semua pada takdirku..
Mungkin itu lebik baik..

Dengan terus menggenggammu..
Ku harap aku takkan menyesal di kemudian hari..
Sudah tak peduli dengan hidupku..
Saat ini hanya ingin bersamamu..
Itu saja..
Maaf jika aku terlalu egois..
Tapi ini sudah keputusanku dalam sinismeku pada hidup..

"All of my hopes, fading away.

Maybe this isn't our time yet. I let fate decide. If we were meant to be, we'll be together.

Maybe not now. Maybe not yet.
Even if we can't be together in the end, I'm still glad that you were a part of my life.

But deep in my soul, I've been so lonely.

It kills me to imagine you with somebody else."