Senin, 10 Januari 2011

Hipotesis Mahasiswa Misterius yang Berhasil Mematahkan Jawaban Profesor

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi. "Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan".

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau Agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?".

"Tentu saja," jawab si Profesor,

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"

Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."

Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya.
Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya." Profesor itu terdiam.

Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein .

Source: http://www.whooila.com/2010/12/hipotesis-mahasiswa-misterius-yang.html

- - - - - - - - - - -

Baca artikel ini mengingatkan aku dengan mata kuliah Teori Sosiologi Post-modern.. Disitu ada tokoh bernama Nietzsche, atau Sang Pembunuh Tuhan. Tokoh Sosiologi yang mengajarkan untuk berpikir rasional, bahkan terus mempertanyakan keberadaan roh absolut atau bisa disebut Tuhan. Pada hari diskusi tentang Nietzsche ini berlangsung, setiap anak diajak berpikir kenapa kalian percaya Tuhan? bagaimana kalian membuktikan Tuhan itu ada?. Setiap anak mengeluarkan pendapatnya dan kepercayaanya bahwa Tuhan benar-benar ada, tapi dua dosen di depan kami terus mematahkan pendapat kami. Saat itu aku hanya terdiam, aku tidak berani mengeluarkan pendapatku (biasanya juga gitu..hhew), tapi kali itu aku ingin benar-benar diam sampai akir. Aku mencoba mempertahankan keimananQ pada Tuhan, walau memang di akhir diskusi kesimpulannya adalah jangan berhenti untuk terus berpikir rasional dan teruslah mempertanyakan sesuatu. Bagiku, tidak untuk urusan Tuhan. Biarlah Tuhan tetap menjadi sesuatu yang menguasai segalanya dan tidak dapat digambarkan dengan akal pikiran manusia. Bahkan Nietzsche pun di akhir hayatnya mengakui adanya roh absolut yang berada diluar kekuasaan kita, walopun dia mengakui itu setelah sembuh dari gila. Percayalah pada sesuatu yang kalian anggap ADA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengalaman Melahirkan Anak Kedua dengan Metode ERACS

 Beberapa hari sebelum lahiran, ada video viral seorang artis yang mengaku 2 jam setelah melahirkan secara C-section sudah bisa duduk, 4 jam...